Foreigner Hunter
Foreigner Hunter merupakan program spesial ECC Weekly yang selalu dilaksanakan di minggu akhir bulan. Foreigner Hunter menjadi program spesial kedua setelah program @restaurant: Raminten yang digelar bulan Februari lalu. Sesuai namanya, tiap-tiap peserta yang mengikuti program Foreigner Hunter wajib untuk menemukan orang asing/pengunjung wisata mancanegara dan harus bercakap-cakap dengan mereka menggunakan bahasa Inggris. Program yang dilaksanakan tanggal 24 Maret ini mengambil beberapa lokasi buruan di antaranya titik 0 kilometer, Benteng Vredenburg, Jln. Malioboro dan Alun-alun Utara.
Selama masa pencarian para "orang asing" ini, mereka banyak mendapatkan pengalaman yang seru dan berharga. Beberapa ada yang menolak untuk diwawancarai dan ada yang menolak untuk diambil gambar bersama-sama peserta Foreigner Hunter ECC Weekly. Namun tidak semua wisatawan mancanegara yang ditemui bersikap menolak, kebanyakan justru sangat ramah dan hangat saat beberapa peserta Foreigner Hunter mencoba untuk bertanya nama, asal negara mereka, pendapat tentang Indonesia khususnya Yogyakarta dan meminta untuk berfoto bersama-sama.
Khusus tim yang mendapatkan jatah di Jln. Malioboro, mereka harus masuk ke toko-toko saat melihat orang asing sedang asyik-asyik melihat koleksi batik atau souvenir yang dijajakan oleh pedagang sekitar. Ahmad Tito Bramudia (SI.6) yang menjadi ketua tim begitu percaya diri dan berani dalam mengejar target orang asing yang harus ia wawancarai. Buktinya, dari tiga tim yang ada, tim Ahmad Tito Bramudia menjadi tim dengan target wisata mancanegara terbanyak untuk event Foreigner Hunter saat itu.
Setelah berpanas-panasan di tengah kota Jogja yang padat dengan wisatawan, akhirnya peserta Foreigner Hunter kembali ke rumah masing-masing. Ada hal yang lebih seru dari Foreigner Hunter spesial program bulan ini. Mereka begitu menantikan spesial program berikutnya, On The Train.
Selama masa pencarian para "orang asing" ini, mereka banyak mendapatkan pengalaman yang seru dan berharga. Beberapa ada yang menolak untuk diwawancarai dan ada yang menolak untuk diambil gambar bersama-sama peserta Foreigner Hunter ECC Weekly. Namun tidak semua wisatawan mancanegara yang ditemui bersikap menolak, kebanyakan justru sangat ramah dan hangat saat beberapa peserta Foreigner Hunter mencoba untuk bertanya nama, asal negara mereka, pendapat tentang Indonesia khususnya Yogyakarta dan meminta untuk berfoto bersama-sama.
Khusus tim yang mendapatkan jatah di Jln. Malioboro, mereka harus masuk ke toko-toko saat melihat orang asing sedang asyik-asyik melihat koleksi batik atau souvenir yang dijajakan oleh pedagang sekitar. Ahmad Tito Bramudia (SI.6) yang menjadi ketua tim begitu percaya diri dan berani dalam mengejar target orang asing yang harus ia wawancarai. Buktinya, dari tiga tim yang ada, tim Ahmad Tito Bramudia menjadi tim dengan target wisata mancanegara terbanyak untuk event Foreigner Hunter saat itu.
Setelah berpanas-panasan di tengah kota Jogja yang padat dengan wisatawan, akhirnya peserta Foreigner Hunter kembali ke rumah masing-masing. Ada hal yang lebih seru dari Foreigner Hunter spesial program bulan ini. Mereka begitu menantikan spesial program berikutnya, On The Train.